Kesalahan Sejarah


Kesalahan Sejarah Tentang Syekh Siti Jenar Yang Menjadi Fitnah & Controversi............

> Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan 'Ali] > bin Sayyid Shalih> bin Sayyid 'Isa 'Alawi> bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin> bin Sayyid 'Abdullah Khan> bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan> bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih> bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath> bin Sayyid 'Ali Khali Qasam> bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair> bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah> bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir> bin Sayyid 'Ubaidillah> bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir> bin Sayyid 'Isa An-Naqib> bin Sayyid Muhammad An- Naqib> bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi> bin Imam Ja'far Ash-Shadiq> bin Imam Muhammad al-Baqir> bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin> bin Imam Husain Asy-Syahid> bin Sayyidah Fathimah Az- Zahra> binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw. Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran.

Kamis, 02 Januari 2014

Kembalinya Sistem Keseimbangan Era “Wolak-Waliking Zaman”


Panggang, (sorotgunungkidul.com)–Setelah melalui beberapa proses ritual, tepat jam 00.45 WIB, Selasa Kliwon (08/10/2013) Cupu Kyai Panjala yang berselimut mori di buka. Pembukaan cupu dipimpin langsung oleh mbah Dwijo Sumarto (75) selaku juru kunci sekaligus keturunan Kyai Panjala yang ke-7. Dari lembar pertama hingga sepertiga tidak dibaca hasilnya, baru setelah lembar sepertiga ketahuan ada yang terbaca. Hasil dari bukaan lembar per lembar mori pembungkus cupu adalah sebagai berikut :
1. Kemule garing kemrisik (Kain kering kerontang)
2. Sepertiga kemul kotor.
3. Sisih lor kulon ada gambar telapak tangan seko ugel2 tekan driji (barat laut ada gambar telapak tangan)
4. Lor kulon ada gambar wayang Gatotkaca (barat laut ada gambar tokoh wayang Gatotkaca)
5. Kemule selembar nglemek (Kain selembar agak basah)
6. Kulon ono gambar gajah sikile mburi ndodok sikil ngarep nongkrong (Barat ada Gajah jongkok hendak bangun)
7. Sisih kulon ono gambar bocah cilik malang kerik nganggar pistol (barat ada anak kecil yang bersikap menantang sambil mengacungkan pistol)
8. Kidul kulon gambar iwak banyu (barat daya ada ikan air)
9. Sisih wetan ono gambar sirah naga madep ngalor (timur ada kepala naga menghadap ke utara)
10. Lor kulon ono gambar kelinci, sakcerake ono gambar wong lanang wadon sirah thok. Kidul kulon ono gambar wong wadon leyeh-leyeh madep ngetan.(Barat laut ada gambar kelinci di dekatnya ada lelaki dan wanita hanya kepalanya saja. Lantas disisi barat daya ada wanita bersandar menghadap ke barat)
11. Kemule kotor mubeng (Sekeliling kain kafan kotor)
12. Sisih kulon ono gambar bal tending (sebelah barat ada gambar bola sepak)
13. Kidul wetan gambar bercak-bercak getih garing (tenggara ada bercak-bercak darah kering)
14. Sisih wetan ono gambar ndas sapi (timur ada gambar kepala sapi)
15. Sisih kulon ono gambar wayang Durna (sebelah barat gambar wayang tokoh Durna)
16. Sisih lor ono wujud rambut cendak (utara ada wujud rambut pendek)
17. Sisih wetan ono wujud kembang bayem (timur ada wujud bunga bayam)
18. Kemule garing terus ono nglemek maneh. (setelah sekian halaman kering, kain agak basah lagi)
19. Lor kulon ono gambar bintang cacahe 5, sing 2 gede sing 3 cilik (Barat laut ada gambar bintang jumlahnya lima, yang nomor dua dan tiga paling besar membentuk huruf letter L)
20. Sisih kidul kulon ono gambar pulau Jawa, Lombok, dan Sumbawa (Sebelah barat daya ada gambar Pulau Jawa, Lombok dan Sumbawa)
21. Kidul kulon ono gambar wong nembak (Barat daya lagi ada gambar orang menembak)
22. Sisih kulon ono gambar ongko 8 (sebelah barat ada angka 8)
23. Sisih lor ono gambar ongko 42 (sebelah utara ada angka 42)
24. Kemule garing kotor kabeh mubeng (Kain kering, kotor menyeluruh)
25. Sisih kidul ono gambar huruf K (selatan ada huruf K)
26. Sisih lor ono gambar wayang Werkudara, Kumbakarna, Kresna, mung Werkudara lan Kumbakarna kaling-kalingan Kresna. (sebelah utara ada tokoh wayang Werkudara, Kumbakarna dan Kresna. Hanya saja Werkudara dan Kumbakarna agak tertutup Kresna)
27. Sisih kidul gambar wong wadon akeh jingkrak-jingkrak, sisih wetan yo podo. (Sebelah selatan ada banyak wanita melompat-lompat kegirangan, demikian juga sebelah timur)
28. Lor kulon ono gambar kelir, sisih wetan ongko 3 (sebelah barat laut ada gambar kelir, sebelah timur angka 3)
29. Sisih kidul kulon ono gambar singo madep ngetan sebelah barat daya ada singa menghadap ke timur)
30. Lor wetan ono wujud kleci kacang (timur laut ada kulit ari kacang tanah)
31. Kemule mangkat resik garing (kain kembali kering bersih)
32. Kemule bentuk U trotol kuning (kain berbentuk U dengan bercak-bercak kuning)
33. Sisih kulon ono gambar wong seko dada munggah nganggo kucir madep ngalor (barat ada gambar separuh badan, dada keatas, rambut dikuncir menghadap utara)
34. Sisih wetan ono wujud kapur garing putih. (Timur ada ujud kapur putih dan kering)
35. Kidul kulon ono gambar ongko 7 jaman mbiyen (barat daya ada gambar angka 7 kuno, atau 7 yang ada setrip tengahnya)
36. Lor wetan ono wujud jentik-jentik mati (barat laut banyak jentik-jentik yang mati)
37. Sisih lor karo kulon kemule ngeres (sebelah utara dan barat selimutnya kasar)
38. Sisih wetan ono gambar pitik babon madep ngidul (sebelah timur ada ayam betina menghadap ke selatan)
39. Kemule teles (Kain basah kembali)
40. Kemule garing maneh (Kain kembali kering)
41. Kidul wetan antarane 6 lembar kemule suwek (Tenggara ada 6 lembar kain kafan yang sobek-sobek)
42. Kemule resik garing (selimut kering kembali)
43. Kemule teles maneh (selimut kembali basah)
44. Lor wetan ono gambar ongko romawi VI (timur laut ada angka romawi VI)
45. Pojok kidul kulon gambar sirah wong, wetane gambar wayang Semar (pinggir barat daya ada gambar kepala orang, sebelahnya tokoh wayang Semar)
46. Kidul kulon bercak darah garing (barat daya ada bercak darah kering)
47. Sisih lor kulon ono angka 18-11-AA, OBN (timur laut ada angka 18-11-AA, OBN)
48. Sisih kidul wetan ono ongko 5 (selatan ada angka 5)
49. Sisih wetan karo kidul kulon ono gambar trotol nanah (Timur dan barat daya ada bercak-bercak nanah)
50. Sisih lor ono wujud benik klambi bolongane 4 warnane pinggir coklat tengah ireng putih (utara ada kancing baju lobangnya 4 warna tepi coklat, tengah hitam putih)
51. Kemule garing terus tekan njero (Kain kembali kering hingga ke dalam)
52.Kidul kulon ono wong botak kaca moto, wetan nganggo iket.(Barat daya ada orang botak berkaca mata, sebelah timur memakai ikat kepala mirip penyanyi Campursari)
Selanjutnya posisi ketiga guci setelah dibuka adalah untuk Semar Tinandu (gambaran orang besar/pejabat tinggi Negara) doyong ngalor (condong ke utara), Palang Kinantang (pejabat/pengusaha kelas menengah) ngalor wetan (timur laut) dengan keadaan tutup Palang Kinantang ambrol sedangkan posisi Kenthiwiri (rakyat kecil) jejeg (lurus).

Itulah gambaran yang terdapat di kain mori yang membungkus Cupu Kyai Panjala. Terdapat 52 lapis kain mori masing-masing menyiratkan berbagai lambang sebagai pertanda alam apa yang akan terjadi di Nusantara ini.
KEMBALINYA SISTEM KESEIMBANGAN ERA WOLAK-WALIKING ZAMAN
Nusantara sebentar lagi memasuki fase baru, yakni bulan Suro Moncer. Artinya, apa yang tidak mungkin terjadi menjadi mungkin terjadi (sileme prahu gabus, kumambange watu item). Serta apa yang dianggap tidak tampak atau tidak ada akan menjadi tampak dan mewujud (kang datan ono dadi gotro). Termasuk dalam dunia ekonomi dan politik. Sesuatu yang populer, ramai dan hangat ditunggu dan dibicarakan banyak orang, serta yang dianggap akan muncul seperti yang diharapkan, ternyata sebaliknya justru tenggelam. Banyak orang bersikap berlebihan, terlalu besar harapan, atau terlalu PeDe akan menguasai keadaan dan akan memenangkan menguasai dunia bisnis atau arena politik, tetapi akhirnya hanya gigit jari, kecewa, stress, depresi lalu mengidap gangguan jiwa. Sebaliknya, sesuatu yang tak pernah disangka diduga, luput dari pengamatan publik justru yang akan muncul seperti kuda hitam, bagaikan gadis yang baru saja keluar dari pingitan. Sesuatu yang terkesan kuat, perkasa, seolah tak mungkin tumbang, ternyata terjerembab juga. Termasuk pula kesadaran spiritual. Sesuatu yang tadinya dianggap najis dan layak diludahi, tetapi pada akhirnya akan banyak orang yang memahami bahwa sesuatu yang dianggap najis itu ternyata sesuatu yang sangat berharga dan sangat tinggi nilainya. Kencana katon wingko (emas yang dikira pecahan genteng). Sebaliknya, sesuatu yang dianggap kencana atau emas, ternyata tak lebih hanya sebatas kereweng atau wingko (pecahan genteng). Setelah berlangsung wolak waliking jaman, maka selanjutnya zaman akan memutar balik lagi, kembali pada keseimbangan menuju titik kebenaran.
Di sisi lain, apa yang tak nampak akan menjadi nampak. Apa yang tidak ada menjadi ada. Sesuatu yang kosong menjadi isi. Yang dianggap isi ternyata kosong. Maka pada fase ini akan terjadi banyak sekali kejutan bahkan yang tak pernah diduga dan disangka sebelumnya. Luput dari pengamatan para waskita pada umumnya. Orang yang semula dicemooh, maka giliran yang mencemooh akan malu sebab ternyata cemoohnya salah. Dikemudian hari barulah disadari ternyata yang benar justru yang dicemooh. Demikian seterusnya. Lantas bagaimana cara mengantisipasi agar kita menjadi bagian dari generasi yang selamat ? Mudah saja asalkan kita selalu eling dan waspada, niscaya kita akan menjadi generasi yang selalu dinaungi energi positif wilujeng rahayu kang tinemu, bondo lan begja kang teka saking kersaning Gusti.
SECERCAH HARAPAN
Semoga gambaran Semar Tinandu, Palang Kinantang, dan Kenthiwiri memang akan seperti apa adanya dan apa yang akan terjadi. Semar Tinandu yang posisinya miring ke utara melambangkan Pemimpin Indonesia yang akan datang berasal dari wilayah utara Nusantara. Kemungkinan besar adalah wilayah Kalimantan Timur atau Kutai Timur. Sedangkan Palang Kinantang sebagai gambaran kelas menengah, condong ke arah Timur Laut, di mana Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki daya tarik sendiri sebagai wilayah yang makmur dan relatif aman tenteram untuk berinvestasi. Bahkan kemakmuran Indonesia akan banyak ditopang oleh wilayah Kaltim, termasuk oleh Propinsi Kaltara sebagai salah satu Propinsi baru di Indonesia. Propinsi Kaltara yang berdiri pada 28 Oktober 2012 lalu sepertinya akan memunculkan tokoh baru dalam pola kepemimpinan yang ideal. Propinsi Kaltara akan menjadi salah satu daerah baru yang menjadi favorit bagi dunia investasi dan bisnis. Sementara itu, cupu paling kecil Kenthiwiri sebagai simbol rakyat Indonesia terutama rakyat kecil posisinya tampak jejeg atau berdiri tegak. Semoga hal itu menggambarkan dimulainya kesadaran baru bangsa Indonesia untuk jejeging soko guru bangsa yang dibangun dan dimulai oleh rakyat kecil yang mengerti sejatinya hidup (spiritual sejati). Harapan saya semoga gambaran terakhir ini merupakan starting point bagi Tinarbukaning Gerbang menuju era Kejayaan Nusantara di masa yang akan datang.
Rahayu sagung titah dumadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar