WIRIT MAKLUMAT JATI
“Wedharing Ilmu Kabatosan”
Di
dalam kepustakaan Jawa, dikenal kitab kuno, yakni kitab Primbon
Atassadhur Adammakna, merupakan salah satu kitab terpenting dalam ajaran
Kejawen. Di dalamnya memuat ajaran-ajaran utamanya yakni Wirid Maklumat Jati di mana mencakup delapan wiridan sebagai berikut ;
1. Wirayat-Jati;
ajaran yang mengungkap rahasia dan hakikatnya ilmu kasampurnan. Ilmu
“pangracutan” sebagaimana yang ditempuh oleh Sinuhun Kanjeng Sultan
Agung merupakan bentuk “laku” untuk menggapai ilmu kasampurnan ini.
2. Laksita-Jati; ajaran tentang langkah-langkah panglebur raga, agar supaya orang yang meninggal dunia, raganya dapat melebur ke dalam jiwa (warangka manjing curiga). Kamuksan, mokswa, atau mosca, yakni mati secara sempurna, raga hilang bersama sukma, yang lazim dilakukan para leluhur zaman dahulu merupakan wujud warangka manjing curiga.
3. Panunggal-Jati;
ajaran tentang hakikat Tuhan dan manusia mahluk ciptaanNya. Atau
hakikat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Meretas hakekat ajaran
tentang “manunggaling kawula lan Gusti” atau “jumbuhing kawula-Gusti”. Panunggal-Jati berbeda dengan Aji Panunggal.
Aji Panunggal membeberkan ke-ada-an jati diri manusia, yang meliputi
adanya pancaindera. Aji Panunggal juga mengajarkan tata cara atau teknik
untuk melakukan semedi/maladihening/mesu budi/yoga sebagai upaya jiwa dalam rangka menundukkan raga.
4. Karana-Jati; ajaran tentang hakikat dan asal muasalnya manusia, ajaran ini sebagai cikal bakal ilmu “sangkan-paraning dumadi”. Siapakah sejatinya manusia. Hendaknya apa yang dilakukan manusia. Akan kemana kah selanjutnya manusia.
5. Purba Jati;
ajaran tentang hakikat Dzat, ke-Ada-an Dzat yang sejati. Menjawab
pertanyaan,”Tuhan ada di mana ? Dan membeberkan ilmu tentang sejatinya
Tuhan. Seyogyanya Purba Jati dibaca oleh pembaca yang budiman dan
bijaksana, dan bagi yang telah mencapai tingkatan pemahaman tasawuf agar
supaya tidak terjadi kekeliruan pemahaman.
6. Saloka-Jati; ilmu tentang perlambang, sanepan,
kiasan yang merupakan pengejawantahan dari bahasa alam, yang tidak lain
adalah bahasa Tuhan. Supaya manusia menjadi lebih bijaksana dan mampu nggayuh kawicaksananing Gusti; mampu membaca dan memaknai bahasa (kehendak) Tuhan. Sebagai petunjuk dasar bagi manusia dalam mengarungi samudra kehidupan.
7. Sasmita-Jati;
ilmu yang mengajarkan ketajaman batin manusia supaya mengetahui kapan
“datangnya janji” akan tiba. Semua manusia akan mati, tetapi tak pernah
tahu kapan akan meninggal dunia. Sasmita Jati mengungkap tanda-tanda
sebelum seseorang meninggal dunia. Tanda-tanda yang dapat dibaca apabila
kurang tiga tahun hingga sehari seseorang akan meninggal dunia. Dan
bagaimana manusia mempersiapkan diri untuk menyongsong hari kematiannya.
8. Wasana-Jati;
ilmu yang menggambarkan apa yang terjadi pada waktu detik-detik
terakhir seseorang meninggal dunia, dan apa yang terjadi dengan sukma
atau ruh sesudah seseorang itu meninggal dunia.
Tulisan
di atas hanya bersifat pengenalan awal dan pemetaan secara global
tentang referensi atau buku-buku khasanah ilmu Jawa. Pada kesempatan
selanjutnya, Sabdalangit Insya Allah akan berusaha memaparkan masing-masing ilmu kajaten
(Wirit Maklumat Jati) di atas. Mudah-mudahan pemaparan ini dapat
memberikan arti dan manfaat untuk seluruh pembaca blog ini, sekalipun
hanya sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar