1. Mukjizat : kelebihan yang dimiliki para Nabi
2. Karomah : kelebihan yang dimiliki para Wali
3. Maunah : kelebihan yang dimiliki orang-orang mu’min
Seperti contoh halnya Syeh Abdul Qodir Jaelani (wali dunia) untuk mendapatkan karomah, ujiannya pun luar biasa, saat beliau mengerjakan salat sunah 1000 rakaat, datanglah iblis berbentuk cahaya yang mengaku Allah SWT dan berusaha untuk menggagalkan sholatnya, tetapi beliau tidak memperdulikan dan tetap menjalankan salat sunah tersebut. Akhirnya beliau mampu dan lulus sehingga ia mendapatkan “Karomah” dari Allah yang membawa beliau ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Begitu pun dengan karomah yang di miliki “Syeh Siti Jenar” dan “Wali Songo” (Wali Jawa), mereka sebagai umat islam tentunya menjalankan salat 5 waktu sebagaimana yang dilakukan kanjeng nabi Muhammad SAW. Jadi kalau memang ada orang yang mengaku belajar ilmu Allah, tanpa menjalankan syariat salat 5 waktu dan syariat lainnya itu adalah salah besar dan mungkin akan jauh dari ridho Allah, bahkan karomah atau pun maunah hanya akan menjadi khayalan belaka.
Kita kembali ke sejarah Syeh Siti Jenar, dulu saat beliau belajar ilmu Allah tiap hari beliau menjalankan salat 5 waktu di masjid, bahkan salat sunah dijalankan setiap saat dan tidak ketinggalan pula puasa wajib dan sunah, hingga beliau mendapatkan karomah dari Allah. Saat beliau selalu menjalankan salat di masjid, ia selalu menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar, “kenapa tiap hari salat terus, kapan ia mencari makan?”. Akhirnya beliau melakukan salat tanpa diketahui masyarakat, kadang di sawah dan lebih banyak mengerjakan salat di rumah. Disitulah akhirnya masyarakat memfonis bahwa Syeh Siti Jenar tidak sholat dan dianggap sesat karena tidak menjalankan syariat islam. Berbeda dengan tanggapan “Wali Songo” terhadapa Syeh Siti Jenar, para Wali Songo hanya ingin meredakan kesombongan Syeh Siti Jenar yang selalu menggunakan ilmu kesaktiannya di depan masyarakat awam, akhirnya para Walisongo yang dipimpin oleh Syeh Maulana Malik Ibrahim mengutus “Syeh Sunan Kalijaga” atau Raden Mas Said, dan disitulah mereka masing-masing menggunakan ilmu kesaktiannya yang akhirnya dimenangkan oleh Sunan Kalijaga karena dengan kerendahan hatinya. Akhirnya Syeh Siti Jenar mengakui kekhilafan serta sadar kembali, disitulah mungkin adanya prediksi masyarakat menganggap ajaran Syeh Siti Jenar tidak benar. Jadi saya garis bawahi, bahwa Allah SWT akan memberi kelebihan kepada hamba yang dikehendaki, dengan catatan harus disesuaikan dengan syariat islam yang dijalankan kanjeng Nabi SAW. Beliau (Kanjeng Nabi Muhammad) saja yang sudah mendapat ampunan dari Allah SWT, tetap menjalankan salat wajib, puasa wajib, salat sunah dan selalu puasa sunah. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca blog saya terutama bagi yang sedang mencari ilmu Allah dan ingin mendapatkan ridho Allah SWT.
MOTTO:
“saat anda melakukan dzikir Lailahaillallah janganlah didasari hawa nafsu maka akan timbul “ketenangan” yang luar biasa, tetapi jika saat berdzikir lailahaillallah didasari hawa nafsu dan amarah, maka efek yang akan berpengaruh pada diri anda adalah “kegelisahan”. Percaya atau tidak tapi itu fakta dan selalulah dalam hati berdzikir kalimah lailahaillallah di mana pun berada.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar